============================================
Nama gw TherMiaN... saat ini gw...... mati.....
Gw adalah salah satu anggota training Cora yang akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan gw di garis depan. Pada saat telah tiba untuk merebut kejayaan, Archon kita belum juga dateng, seluruh patriot Cora diliputi ketakutan dan/atau keraguan di hati masing-masih apakah sanggup untuk menjalani perang ini. Gw denger-denger banyak patriot Cora yang mencaci-maki Archon dan para wakilnya saat kekalahan perang beberapa waktu lalu. Gw masih juga ga ngerti alesan mereka absen di perang ini. Saat itu gw ga peduli, gw udah nafsu mo unjuk gigi. Klo perlu biar gw yang dipilih jadi Archon berikutnya.
Karena kekurangan komando yang baik, seluruh pasukan terpecah belah, masing-masing mengikuti perintah komandannya, atau mengikuti kata hati sendiri. gw? jelas lah ngikutin maunya gw sendiri. Walaupun perang ini berantakan buat Cora, gw tetep enjoy membantai musuh yang ada dihadapan gw. udah gw itungin dari tadi, 3 Belatung dan 1 kaleng yang udah gw beresin, gw masih belom puas. Ditengah-tengah area peperangan yang acak adut, gw berteriak,
"HoAAAAA... SEGINI DOANG KEMAMPUAN KALIAANN??!!!", rupanya ada yang ga terima gw kata-katain gitu, gw menghindar tipis dari tembakan Bellato dari jarak 57m di samping gw, "haha... satu lagi buat hari ini!!" kata gw menatap tajam kearah belatung yang kayaknya masih emosi. Terlalu penuh dengan kecongkakan gw, tiba-tiba JLEBB... Sebuah pedang intense dari metal menembus dada gw dari belakang, gw menoleh ke belakang dan mendapatkan sekaleng Warrior Accretia yang berdiri sambil menghunus pedangnya menembus gw. Entah kenapa gw bisa liat dia seolah-olah berekspresi tertawa. sial..... sakit banget....... gw pun terjatuh ditanah merejang maut.
sakitt.... tiap tarikan nafas gw bikin gw minta langsung dicabut nyawanya saat itu juga. hingga akhirnya pandangan gw memudar.....sampai hilang semuanya....
.........................................
Gelap....
Dingin...
Ini ya rasanya mati?
Not bad juga...
Mana malaikatnya?
Tiba-tiba gw membuka mata, "Dimana gw? ....neraka?" Sekeliling gw yang bisa gw liat robot-robot Accretian semua di dalem sebuah ruangan yang cukup besar. "gw blom mati? sekarang gw jadi tawanan ya?". Salah satu kaleng itu menyadari kalo gw udah bangun. Lalu dia berkata "Prof, no. 7391 bangun" katanya dengan suara mesin yang aneh. Gw baru tau ini kaleng-kaleng bisa pada ngomong?? kirain selama ini cuma ngomong "*@(^#" ato apa lah itu. Mereka ngerti darimana bahasa Cora? Mulai banyak kaleng-kaleng yang ngerubutin gw, seolah-olah mereka lagi liat show striptease. Yah, wajar aja dengan kehadiran seorang Cora yang ganteng diantara kaleng-kaleng ini gitu kan...
Entah darimana, ada seseorang yang berbentuk seperti bangsa Cora dan Bellato dateng, tapi... kupingnya beda?? aneh...mahkluk apa ini? Makhluk itu membuka pembicaraan.
"Salam kenal, 7391. kamu sudah terbangun dengan baik", Gw ga terima dikasih nama gitu, yah sebagai bangsa Cora gitu loh, enak aja..
"Nama gw TherMiaN!! se-enaknya aja lu panggil gw....", ada yang janggal? suara gw serak? kok suara gw aneh gini? padahal di Cora gw jago nyanyi lho..... Makhluk yang dipanggil 'Prof' itu menatap gw keheranan. Dia bertanya kepada kaleng disebelah dia,
"Aneh, kalian tidak melakukan pen-cucian dengan baik ya?" sungut dia kepada kaleng yang di pundak kanannya gw baca ada tulisan "tukangjagal" hue? itu profesi dia apa namanya?
"Tidak Prof, semua sesuai dengan prosedur. Data laporannya juga ada. Buktinya dia mengerti bahasa kita", si tukangjagal itu membela diri, tapi setelah si Prof itu ngecek sendiri dia makin heran.
"hmm... kita dapet spesies yang langka klo gitu" dan senyumnya merekah. Lalu perhatiannya kembali tertuju ke gw. "Kalau begitu, selamat datang di Markas Accretia, TherMiaN. Senang sekali mendapatkan kamu sebagai anggota kami", HAH?! Anggota dia? gila apa?! gw gitu jadi anggota kaleng2 ga jelas ini?!
gw menunjukk si Prof saking marahnya dan mo maki-maki dia, tapi kata-kata gw terhenti begitu yang gw liat menunjuk si prof bukan tangan gw, tapi tangan dari metal, yang berbentuk seperti...Accretia!! gw dengan penuh kepanikan memperhatikan seluruh tubuh gw yang ternyata sudah berubah menjadi sama seperti kaleng2 disekeliling gw.
"uUAAAAA!! APA INI?!!! APA YANG LU LAKUKAN KE GW?!!" dikepanikan itu gw mau nangis, tapi tidak ada air mata yang tumpah, karena mata gw sekarang adalah sebuah kamera yang solid. Harga diri gw tercabik-cabik, gw memukul semua Accretia-Accretia yang ada di depan gw sambil berteriak kesetanan, hingga akhirnya gw berhasil mencengkram badan si Prof itu yang terhitung kecil dengan dua tangan,
"Kembalikan gw seperti semula!!" Ancem gw sambil mempererat genggaman gw. si Prof dengan senyum menahan sakit hanya menunjuk ke samping, gw melihat arah tangannya dan melihat, gw! tubuh gw berbaring disalah satu tempat tidur diruangan itu dengan lubang yang gede banget di dada gw.
"Kamu sudah mati TherMiaN...", gw yang ga percaya akan kenyataan itu hampir saja meremukkan tubuh si Prof dengan satu gerakan, seandainya salah satu Accretia disitu mementalkan gw dengan hantaman tangannya. Gumbrangg!! badan metal gw menghantam beberapa peralatan elektronik disitu sampai gw mentok di tembok. Rupanya si kaleng yang mentalin gw blom puas dan niat melanjutkan serangannya.
"BIARKAN, VERDEBUSTER!!" teriak si Prof, si kaleng yang bernama Verdebuster itupun berhenti dan membatalkan niatnya. si Prof menghampiri gw dan duduk disamping tubuh gw yang males berdiri.
"Bunuh aja gw... gw ogah perang buat Accretia", ketus gw. si Prof tersenyum dan membalas dengan lembut.
"TherMiaN... kamu tau sejarah Accretia?", si Prof menceritakan asal muasal kekaisaran Accretia (Baca sejarah Accretia). Entah kenapa gw reflek dengerin dengan seksama karena biasa dirumah dapet pelajaran tata krama. Gw baru tau kalau kaleng-kaleng ini awalnya berbentuk seperti si Prof, Ras yang disebut dengan 'Manusia'. kayak nama makanan... dan gw baru tau juga tragedi ras Manusia ini yang hampir punah oleh virus, dan adanya ras luar angkasa bernama Herodian yang berniat membasmi seluruh jenis kehidupan di semesta. Lagi, si Prof bertanya kepada gw, "TherMian, kenapa kamu berperang?"
Tanpa ragu gw jawab, "Untuk menunjukkan kekuatan saya!!" ....Saya?? gw kayak ngomong ke guru tata krama gw.. si Prof senyum lagi,
"Kalau kami, berperang agar tetap eksis di dunia..." katanya singkat "Demi bertahan hidup, kami rela mengubah diri kami menjadi robot agar bisa bertahan menghadapi serangan-serangan bangsa luar seperti Cora, Bellato dan Herodian..."
"Cora tidak pernah menyerang bangsa manapun!!!" kata gw agak tersinggung.. si Prof memandang gw sebentar. dan tersenyum lagi. kemudian dia meminta gw berdiri dan mengikuti dia. Accretia yang lain memberikan jalan buat kita, lalu beberapa mengikuti sedang yang lainnya kembali pada kesibukkannya masing2.
Gw dibawa ke ruangan yang ada robot-robot seperti MAU yang berdiri diam. "ini adalah pusat latihan kami. Didepan kamu itu adalah cloning dari robot-robot ciptaan Bellato yang dibuat untuk menghancurkan musuh-musuhnya" dia kemudian memberikan ruangan kepada gw dan berdiri bersandar pada tembok. "coba hancurkan salah satu..". Gw ga ngerti apa maksudnya, tapi gw coba juga (gw klo dihadapin sama musuh pasti jadi semangat). Dengan tangan kosong gw pukul salah satu MAU itu dengan kekuatan penuh. BRUAAKK!!! waw... MAU yang gw hantam lansung mental dengan bagian kokpitnya hancur lebur.
Prof tersenyum, dan berseru, "Apakah kekuatan seperti ini yang kau cari?". Entah kenapa kebanggaan Cora yang selama ini jadi pegangan hidup gw hilang gitu aja dengan kekuatan luar biasa di tangan gw saat ini. dan dia mendekati gw lalu berkata, "Bantulah kami agar bisa tetap bertahan hidup".
Akhirnya gw mengikuti pelatihan bangsa Accretia dan menjadi pasukan Accretia. Ternyata para bangsa Accretia ini tidak sedingin yang gw kira, orangnya asik-asik, gw juga cukup nyambung dengan orang-orang disini karena kita sama-sama doyan kekuatan.
.........
Sudah berbulan-bulan sejak gw menjadi anggota Accretia, dan sekarang gw udah siap di garis depan lagi, kembali ke tempat kematian gw, tempat gw menemukan kehidupan baru. Kali ini gw bener-bener merajalela, ga seperti waktu gw masih berwujud darah dan daging, gw membantai para belatung2 dan coro2 level cupu udah kayak tanpa usaha.
Diantara coro2 yang lagi berantakan itu, gw ngeliat sosok yang gw kenal banget. Ravi. hooo? udah sampe di garis depan dia? udah jago doong? langsung aja gw terjang dia dengan penuh semangat. TRAANGGG!!! Pedang kita beradu terus, gw liat muka Ravi lucu banget klo lagi serius, jadi mo ketawa gw. Tapi masih seperti dulu, dia tetep aja lemah. Gw jadi nyesel pernah temenan sama dia klo sampe sekarang dia masih secupu ini. Dia keliatan shock banget setelah mengetahui siapa gw sebenernya. Tenang aja Vi, gw lepaskan lu dari segala kebingungan ini dengan mengirim lu ke pangkuan DECEM!!
BRAAKKkk!! Ga ada angin ga ada apa, ada BMAU yang nyodok gw kenceng banget sampe mundur gw. Langsung aja gw lupain si Ravi itu karena udah ada musuh gw yang lebih pantes di depan gw. Dalam pertarungan itu gw menyadari bahwa si kaleng bajakan itu yang jadi pilotnya si Zinn.. Lucu banget... apa rasanya jadi si Ravi ya?? gw ketawa sendiri. Baru aja gw mo belah BMAU Zinn jadi dua, lagi2 gw diganggu. BMAU yang lain nerjang gw kenceng banget, ampe mundur lagi gw. Baru gw mo bales, dari transmisi markas kita diminta balik ke Control Center karena ada serangan Bellato disana.
Gw pun mundur dulu untuk kali ini. Seampainya di Control Center, gw liat udah hancur lebur ga berbentuk lagi Control Center Accretia. Di antara puing-puing gw liat sesuatu yang gw kenal. si Prof!! gw langsung menghampiri tubuh si Prof yang tertindih diantara puing2, gw mau menyingkirkan puing2 tersebut dari atas si Prof, tapi dia tiba2 berteriak,
"JANGAN!! organ dalam tubuh saya sudah hancur TherMiaN. Tidak ada yang bisa kamu lakukan lagi, saya akan mati", gw ga terlalu sedih.
"Tenang aja prof, nanti kita hidupin prof lagi di wujud baru ya!", tegas gw.
"Tidak usah, TherMian. Saya ingin mengakhiri hidup saya sebagai manusia biasa. Saya tidak menyukai peperangan, tapi perang ini harus dilakukan agar menjaga bangsa Accretia bisa tetap eksis" Dia terbatuk darah disela kata-katanya. Gw bingung mau berbuat apa, si Prof memegang tangan gw dan menatap gw.
"TherMiaN, kamu adalah kebanggaan saya, janganlah berperang untuk menguasai, berperanglah untuk
bertahan hidup..... dengan kekuatan.... kamu.." dan Prof pun menghembuskan nafas terakhirnya. Teriakan gw menggema hingga membuat rekan-rekan Accretia yang lain menghampiri gw. Gw pun membawa jasad Prof kembali ke markas. Para ilmuwan disana ingin melakukan transplantasi otak Prof ke wujud baru. Tapi gw menghalanginya dengan keras, hingga hampir dibawa pengadilan militer, untungya ada Verdebuster yang membantu menjelaskan. Akhirnya Prof pun dikuburkan dengan layak...
..........................
Sudah sebulan sejak kejadian itu, sekarang gw udah kembali di garis depan. Kali ini gw kembali dengan ketetapan hati yang berbeda. Kali ini gw akan berperang dengan idealisme titipan dari Prof. Dan untuk itu, bangsa Cora dan Bellato harus disingkirkan agar Accretia bisa terus eksis.
Lihatlah Prof, gW akan selesaikan semuanya, HARI INI!!
=======================================
0 comments:
:g :h :i :j :k :l
Posting Komentar